back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeNewsWakil Ketua MPR RI Mengingatkan Pentingnya Waspada terhadap Eskalasi Kasus COVID-19

Wakil Ketua MPR RI Mengingatkan Pentingnya Waspada terhadap Eskalasi Kasus COVID-19

Jakarta | suararakyat.net – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, telah mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada terhadap penularan COVID-19 setelah masa Lebaran Idul Fitri. Ia menekankan bahwa kewaspadaan ini harus menjadi kesadaran bersama, mengingat kasus COVID-19 di Indonesia meningkat dalam beberapa bulan terakhir, Kamis (4/5/2023).

Dalam diskusi daring yang dihadiri oleh beberapa narasumber, termasuk Wakil Menteri Kesehatan RI, Direktur Utama BPJS Kesehatan, dan Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Lestari memaparkan data Kementerian Kesehatan yang menunjukkan peningkatan kasus aktif COVID-19 dan angka kematian dalam beberapa minggu terakhir. Menurutnya, penyebab utama lonjakan kasus adalah melemahnya penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

Lestari mendorong para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mengaktifkan kembali kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan di ruang publik dan memastikan seluruh lapisan masyarakat telah melalui tahapan vaksinasi untuk membangun kekebalan komunitas yang lebih baik.

Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, juga menyoroti pentingnya mengantisipasi potensi lonjakan kasus COVID-19 dengan melakukan pemeriksaan sejak dini bila ada gejala-gejala yang dirasakan. Dante juga mengungkapkan bahwa imunitas tubuh yang terbangun dari hasil vaksinasi rata-rata hanya bertahan selama enam bulan, sehingga vaksinasi booster masih diperlukan untuk menjaga imunitas tubuh.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menekankan bahwa pandemi COVID-19 termasuk bencana non-alam dan pemerintah tetap akan membiayai melalui BPJS Kesehatan. Ali juga mengingatkan masyarakat bahwa klaim pembiayaan pengobatan COVID-19 memiliki masa kadaluarsa dan bahwa kasus Tuberkulosis di Indonesia juga harus diwaspadai.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Tjandra Yoga Aditama, menyarankan pemerintah untuk melakukan whole genome sequencing terhadap kasus-kasus COVID-19, agar lebih jelas dalam penanganan varian-varian baru saat ini. Tjandra juga menegaskan bahwa upaya sosialisasi terkait pencegahan penularan COVID-19 dan budaya hidup sehat harus terus dilakukan.

Dalam diskusi tersebut, wartawan senior Saur Hutabarat menyatakan bahwa kewaspadaan nasional terhadap COVID-19 harus ditanamkan kepada seluruh masyarakat, mengingat tidak ada yang tahu apakah di masa depan akan muncul lagi varian-varian baru COVID-19. Oleh karena itu, kewaspadaan harus dijaga agar pandemi tidak meluas lagi.(Rz)