back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeEkonomiVolcano Energy and El Salvador Partner to Build Bitcoin Mining Project with...

Volcano Energy and El Salvador Partner to Build Bitcoin Mining Project with Rp 14.8 Trillion Investment

Depok | suararakyat.net – Kemitraan publik-swasta di El Salvador telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.849 per dolar AS) dalam pembangunan salah satu ladang penambangan bitcoin terbesar di dunia. Grup yang terlibat dalam proyek ini adalah Volcano Energy, yang akan memulai investasi awal sebesar USD 250 juta atau sekitar Rp 3,7 triliun dengan dukungan pemimpin utama industri Bitcoin dan pengembang energi terbarukan.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Volcano Energy, dana yang diinvestasikan akan digunakan untuk membangun ladang penambangan bitcoin dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 241 MW di kota barat laut Metapan. Pembangkit listrik ini akan menggunakan energi matahari dan angin sebagai sumber energi, yang kemudian akan digunakan untuk mendukung operasi penambangan bitcoin.

Penambangan bitcoin melibatkan penggunaan komputer berkekuatan tinggi yang terhubung ke jaringan global. Proses ini mengkonsumsi sejumlah besar energi listrik, sehingga sering kali mendapat kritik dari para aktivis lingkungan yang khawatir akan dampaknya terhadap deforestasi dan perubahan iklim.

Pengumuman ini muncul dua tahun setelah Presiden Salvador, Nayib Bukele, mengungkapkan niatnya untuk mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negaranya. Bukele dan para pendukungnya berpendapat bahwa mata uang digital ini dapat membawa manfaat berupa penciptaan lapangan kerja, inklusi keuangan, dan investasi asing bagi negara tersebut, yang merupakan salah satu negara termiskin di Belahan Barat.

Dalam kemitraan ini, pemerintah El Salvador akan memiliki “partisipasi yang disukai” setara dengan 23 persen dari pendapatan proyek, sementara investor swasta akan memegang 27 persen. Sisanya, sekitar 50 persen, akan diinvestasikan kembali ke dalam infrastruktur, namun pernyataan tersebut tidak memberikan rincian tentang struktur kepemilikan secara keseluruhan.

Pengumuman ini menunjukkan komitmen El Salvador untuk memanfaatkan potensi industri bitcoin dan energi terbarukan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memajukan negara tersebut. Meskipun proyek ini menawarkan potensi keuntungan, penting bagi pihak terkait untuk memperhatikan dampak lingkungan dan mencari solusi yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh praktik penambangan bitcoin yang intensif energi. (In)