back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeEkonomiUSTC: Mengenal Stablecoin Algoritmik Terra, Sejarah Kejayaan Hingga Kehilangan Pegannya

USTC: Mengenal Stablecoin Algoritmik Terra, Sejarah Kejayaan Hingga Kehilangan Pegannya

suararakyat.net – TerraClassicUSD (USTC) adalah salah satu stablecoin algoritmik yang dikembangkan oleh platform blockchain Terra. Stablecoin ini diciptakan dengan tujuan mengatasi masalah skalabilitas yang sering mengganggu stabilitas stablecoin lainnya. Namun, pada Mei 2022, ekosistem Terra mengalami kejatuhan yang sangat mengganggu, dan hal ini berdampak pada nilai USTC, Sabtu (29/7/2023).

Terra diluncurkan pada tahun 2019 dengan visi untuk mempercepat adopsi cryptocurrency dan menyediakan lingkungan yang optimal bagi pengembang aplikasi terdesentralisasi melalui protokol blockchain sumber terbuka. Pendiri Terra adalah Do Kwon, seorang mantan insinyur perangkat lunak di Apple dan Microsoft, dan Daniel Shin, seorang ekonom dan salah satu pendiri Fast Track Asia serta platform e-commerce TMON. Platform ini awalnya dirancang sebagai wadah utama bagi stablecoin yang dipegangkan pada mata uang fiat serta pengembangan aplikasi terdesentralisasi.

Sayangnya, pada Mei 2022, terjadi keruntuhan dalam ekosistem Terra saat TerraUSD (UST) kehilangan pegannya terhadap dolar AS. Sampai saat ini, penyebab pasti dari kejatuhan ini masih belum diketahui. Sebagai akibat dari penurunan harga ini, pengguna mulai menarik likuiditas UST dari Anchor Protocol, dan banyak yang menukarkannya atau mencairkannya.

Upaya untuk menstabilkan situasi dilakukan dengan mengaktifkan pencetakan LUNA, namun, hasilnya justru menjadi sebaliknya. Cryptocurrency ini terjerumus dalam spiral hiperinflasi yang menyebabkan kehilangan lebih dari 95 persen nilai dari LUNA.

Akibatnya, TerraClassicUSD (USTC) dan ekosistem Terra mengalami masa sulit dan kepercayaan para pengguna terhadap platform ini mengalami guncangan. Kehilangan stabilitas dalam stablecoin algoritmik semacam USTC menunjukkan bahwa sektor ini masih menghadapi tantangan yang serius dan perlu ada pendekatan yang hati-hati dalam pengembangan dan pengelolaannya. Penting bagi para pelaku industri untuk belajar dari pengalaman ini dan terus berupaya mencari solusi yang lebih baik untuk stabilitas dan keselamatan platform blockchain dan stablecoin di masa depan. (In)