Sleman | suararakyat.net – BPPTKG Yogyakarta melaporkan Gunung Merapi masih sesekali menyemburkan awan panas hingga Senin, 13 Maret 2023 siang.
Gunung Merapi memuntahkan sederet awan panas sejak Sabtu siang, 11 Maret lalu. Hingga hari ini, pukul 12.00 WIB, Merapi telah memuntahkan 61 awan panas.
“Untuk saat ini masyarakat (yang berada dalam radius aman yang disarankan di lereng Merapi) tidak perlu mengungsi,” kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, dikutip dari Tempo.co
Namun, berdasarkan rekomendasi dari beberapa pihak, Kustini menyatakan masyarakat di lereng Merapi tetap harus bersiap untuk mengungsi.
โApalagi jika terjadi eskalasi bahaya yang ditunjukkan dengan aliran awan panas yang melewati zona yang direkomendasikan,โ ucapย Kustini.
Kustini menjelaskan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman telah menyiapkan tim evakuasi di tingkat RT, RW, dusun, dan lingkungan.
Kepala BPBD Sleman, Makwan, menjelaskan pihaknya telah menyiapkan tim evakuasi beserta perlengkapannya. Baik peralatan milik mandiri maupun pendukung disiapkan oleh Pemkab Sleman.
โSelain menyiapkan tim dan peralatan evakuasi, kami juga menyiapkan jalur evakuasi, rambu-rambu evakuasi, dan menyiapkan shelter evakuasi,โ kata Makwan.
Adapun skenarionya, jika kondisi erupsi menjadi kritis dan mulai membahayakan masyarakat yang saat ini berada dalam radius aman, sinyal peringatan berupa sirene akan dibunyikan.
“Sinyal peringatan ini disiapkan di 36 titik yang tersebar di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, dekat dengan pemukiman penduduk, dan dilengkapi dengan personel Early Warning System (EWS),” tutur Makwan.
Dia menyatakan bahwa evakuasi belum diperlukan pada saat ini. Namun, jika situasi semakin mengkhawatirkan dan membahayakan, langkah-langkah evakuasi telah disiapkan. Proses evakuasi dimulai dengan mengumpulkan masyarakat di titik kumpul yang telah disepakati bersama, kemudian masyarakat akan dipandu oleh tim evakuasi menuju tempat pengungsian.
BPBD Kabupaten Sleman telah menyiapkan 32 barak pengungsian yang terletak di tiga kecamatan lereng Merapi, yaitu Turi, Cangkringan, dan Pakem. Barak-barak tersebut tersebar di 7 kelurahan.
Merapi saat ini memiliki potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas guguran di Kali Woro, Kali Gendol, Kali Boyong, serta Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng. Jarak dari puncak Merapi yang aman dari bahaya tersebut berbeda-beda, di antaranya 3 kilometer untuk Kali Woro, 5 kilometer untuk Kali Gendol dan Kali Boyong, serta 7 kilometer untuk Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng. Jika terjadi erupsi eksplosif, lontaran material vulkanik masih dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Bupati Sleman, Kustini, menambahkan bahwa meskipun aktivitas gunung Merapi saat ini tampak intens, kondisinya berbeda dengan erupsi hebat pada tahun 2010. Saat ini, Merapi masih dalam status siaga, yang berarti aktivitas vulkaniknya tinggi tetapi masih dalam radius zona yang direkomendasikan. (Edh)