Bogor | suararakyat.net – Seorang siswa yang tinggal di sebuah asrama sekolah di Sentul, Bogor, Jawa Barat, menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok teman dan kakak kelasnya. Ayah korban, Fahrurozi, mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi pada 18 Februari lalu di dalam asrama sekolah. Pelaku pengeroyokan terdiri dari delapan orang yang juga merupakan penghuni asrama dan kakak kelas korban, Sabtu (1/4/2023).
Korban mengalami luka parah di bagian hidung dan harus menjalani operasi. Tulang hidung korban hancur akibat penganiayaan tersebut. Fahrurozi, ayah korban, mengatakan bahwa anaknya telah dibawa pulang dari asrama tempatnya bersekolah karena ia khawatir anaknya akan mengalami trauma jika kembali ke asrama.
Fahrurozi juga telah mencoba mengajak pihak sekolah dan orang tua pelaku untuk melakukan mediasi dan bermusyawarah, namun tidak ada respons hingga akhir Februari. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi pada tanggal 1 Maret.
Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana membenarkan peristiwa tersebut dan mengatakan bahwa kasus tersebut masih dalam penyelidikan. Terlapor belum dipanggil karena proses penyelidikan masih berjalan, dan hasil visum korban juga belum keluar.
Pengeroyokan di sekolah adalah perbuatan yang sangat tidak dapat diterima dan harus ditindak tegas. Semua pihak, baik sekolah maupun orang tua, harus bekerja sama untuk mencegah dan mengatasi kekerasan di lingkungan sekolah agar anak-anak dapat belajar dengan aman dan nyaman.(Rz)