Depok | suararakyat.net – Jelang pelaksanaan Pesta Demokrasi pada Pemilu serentak 2024 mendatang, Karang Taruna Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok menilai, para penyelenggara Pemilu masih akan dihadapkan dengan beberapa potensi permasalahan yang kerap terjadi diantaranya : terkait Beban Tugas KPPS, Pendistribusian Logistik, Validasi Data Pemilih, Politik Uang, Penyebaran Hoax atau Hate Speech saat masa Kampanye, serta meningkatnya angka para pemilih Golput.
Andi Widian (Bendil) Ketua Karang Taruna Kelurahan Mampang mengatakan, bahwa faktor utama yang menjadi salah satu kekhawatiran bagi para penyelenggara Pemilu adalah, makin meningkatnya para pemilih Golongan Putih (Golput) alias tidak mempunyai minat untuk ikut serta mensukseskan acara Pesta Demokrasi Akbar tersebut.
“Kecederungan warga yang tidak menggunakan hak suaranya terus meningkat sejak tahun 1999. Dua pemilu lainnya yaitu tahun 2004 dan 2009 angka tidak menggunakan hak suara meningkat ย 23,3% dan 29%. Sedangkan Pemilu 2014, angkat Golput tercatat 10,02 %. Untuk itu kami merasa perlu adanya sosialisasi serta edukasi aktif dari para stakeholder pemerintahan, agar masyarakat bisa semakin cerdas dalam menilai proses perubahan tatanan kehidupan dalam ajang kontestasi Pemilu pada 2024 mendatang”, ucap Andi.
Tokoh Pemuda Kelurahan Mampang ini menerangkan, bahwa menjelang akan adanya Pesta Demokrasi kedepan, jajaran pengurus Karang Taruna Kelurahan Mampang telah mempersiapkan anggotanya, untuk ikut serta mensukseskan Pemilu 2024 nanti, guna berperan aktif dalam membantu mensosialisasikan ajang Pemilu guna meningkatkan angka partisipasi pemilih.
“Dari hasil rapat bersama pengurus Karang Taruna, kami semua sepakat untuk ikut serta mensukseskan Pemilu 2024, agar tidak ada lagi pemilih Golput, minimal berkurang Golput nya”, ucap Andi Widian (Bendil), Jum’at 21/1/2023.
“Saya selaku Ketua, dan pengurus mendukung para anggota untuk turut serta menjadi bagian penyelenggara Pemilu, sebagai stakeholder Pengawas Pemilu, untuk mengedukasi masyarakat khususnya kaum muda, agar memahami pentingnya ajang Pemilu, dan menegaskan kepada jajaran kami untuk mampu menekan angka Golput diwilayah Kelurahan Mampang”, sambungnya.
Andi mengungkapkan, bahwa potensi Golongan Putih (Golput) dari kalangan pemilih Pemula patut diwaspadai. Menurutnya jumlah pemilih tersebut mecapai 52 juta jiwa atau 20% dari pemegang hak pilih.
“Pemilu ini sangat penting bagi masyarakat, dimana Pemilu ini adalah ajang kompetisi bagi para Wakil Rakyat, Pimpinan Daerah dan Pimpinan Negara, dan untuk menghasilkan yang terbaik sebagai Pimpinan, maka dari itu kaum muda harus memahami pentingnya Pemilu”, ungkapnya.
“Di bawah panji Karang Taruna, para Pemuda akan kami dorong menjadi bagian dari penyelenggara, dan Pengawas Pemilu diwilayah Kelurahan Mampang. Tentunya kami akan berkomunikasi dengan para penyelenggara, terkait syarat dan ketentuannya untuk menjadi bagian penyelenggara dan Pengawas Pemilu di lingkungan kami”, imbuhnya.
Lebih jauh Andi menerangkan, bahwa bagaimanapun, semua ini perlu adanya regenerasi. Maka dari itu, dirinya akan mempersiapkan kaum muda yang memiliki integritas dan netralitas yang kuat, untuk ikut serta mensukseskan ajang Pesta Demokrasi Akbar tersebut.
“Kami akan mempersiapkan anggota Karang Taruna untuk turut serta dalam mensukseskan Pemilu 2024 dilingkungannya masing-masing, dan para pemuda hari ini wajib terlibat dalam penyelenggaran dan Pengawasan Pemilu diwilayahnya masing-masing, karena hasil dari Pemilu nanti akan menentukan arah kedepan masyarakat agar menjadi lebih baik”, lanjutnya.
“Kami bisa pastikan, anggota Karang Taruna telah memiliki Integritas dan netralitas yang kuat, serta jajaran kami akan mampu memberikan kualitas kinerja yang profesional dalam mengawal proses penyelenggaraan negara”, tegas Andi.
Andi Widian (Bendil) menambahkan, bahwa walaupun hari ini dan nanti akan ada rintangan dan tantangan, Karang Taruna Kelurahan Mampang akan berupaya sekuat mungkin, memperjuangkan hak kaum muda dibawah panji Karang Taruna untuk turut serta mensukseskan Pemilu 2024 yang cerdas, transparan, dan profesional khususnya di wilayah Kelurahan Mampang.
“Didalam proses perjalanan mensukseskan Pemilu 2024 mendatang, pasti akan ada dinamika dan gejolak. Kami siap dengan hal-hal seperti itu, dan akan kami tempuh sekuat tenaga demi terwujudnya Pemilu yang sukses”, tambahnya.
“Kami ingin Pemilu 2024 ini berjalan dengan aturan yang sudah ada, tanpa dikendalikan kepentingan pribadi maupun kelompok yang akhirnya akan memecah belah diwilayah Mampang. Pemilu harus sukses dengan cara cara yang arif tanpa gejolak, karena hal ini adalah kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi atau kelompok yang berambisi”, tandasnya.
“Apatisme politik untuk berpartisipasi dalam Pemilu ini menyangkut motif tindakan, dan pengetahuan minim tentang Pemilu. Masyarakat harus aktif mencari informasi dan mengawasinya, dan Karang Taruna Kelurahan Mampang akan mensosialisasikan pentingnya Pemilu untuk dapat membangkitkan kembali ghiroh para pemilih, untuk memilih dalam rangka memberikan mandat rakyat baik kepada kaum legislitatif maupun Presiden. Mari Sukseskan Pemilu 2024 yang damai, profesional, tanpa adanya perselisihan yang berkepanjangan”, pungkas Andi Widian (Bendil).(Arifin)
