back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeNewsSeorang Pria Mengaku Nabi, Membuat Heboh di Donggala

Seorang Pria Mengaku Nabi, Membuat Heboh di Donggala

Jakarta | suararakyat.net – Seorang pria yang mengaku sebagai nabi telah membuat heboh di kalangan warga Uwentira, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. “Ya, benar bahwa ada seorang pria yang mengaku sebagai nabi, tetapi pria itu bukan penduduk Donggala,” kata Kepala Kepolisian Sektor Labuan, Iptu Syarif, pada Kamis, 16 Maret 2023.

Syarif mengatakan bahwa selama berada di wilayah tersebut, kelompok itu mengajak warga untuk bergabung. Namun, ajaran mereka dianggap sesat. “Ada 5 orang, dengan satu orang mengaku sebagai nabi dan 4 orang lainnya adalah pengikutnya,” jelasnya, Sabtu (18/3/2023).

Para penyebar ajaran sesat tersebut berasal dari beberapa daerah seperti dari Medan ada 3 orang, dari Batam ada 1 orang, dan dari Bitung ada 1 orang.

Pria tersebut diketahui berasal dari Sumatera Utara dan menginap di Musola Uwentira, Desa Nupabomba, Kecamatan Tanantovea. Dia memiliki 4 pengikut dan sudah menginap selama 10 hari di musola tersebut.

“Namun mereka tidak mau mengungkapkan identitas mereka. Mereka percaya bahwa ada utusan dari Allah yang hadir untuk mempersiapkan umat manusia menghadapi hari kiamat yang sudah dekat,” tambahnya.

Dalam mempersiapkan hari kiamat tersebut, setiap pengikut dari ajaran pria yang mengaku nabi ini harus memberikan tumbal. Namun, Syarif mengatakan bahwa jenis tumbal tersebut tidak jelas.

“Mereka harus memberikan tumbal. Namun, mereka tidak menjelaskan jenis tumbal yang dimaksud,” katanya.

Dalam kesimpulannya, warga Donggala diimbau untuk waspada terhadap ajaran seperti ini dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran sesat. Pihak berwenang terus memantau situasi tersebut untuk mencegah gangguan terhadap perdamaian dan stabilitas masyarakat. (Sl)