suararakyat.net | Binace, salah satu pertukaran kripto terbesar di dunia, mengumumkan pada Senin, 12 Juni 2023, bahwa mereka akan melakukan pertukaran sebesar 750 juta pasangan token tether (USDT) dan tron (TRX) dengan tether (USDT) dan ether (ETH). Langkah ini dilakukan untuk menjaga likuiditas stablecoin di tengah peraturan baru yang diterapkan di bursa cryptocurrency terbesar di dunia. Keputusan ini juga bertujuan untuk meredam dampak dari serangkaian pukulan yang dialami oleh Binance, termasuk gugatan yang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Tether merupakan stablecoin terbesar yang dirancang untuk mempertahankan nilai tukar 1:1 terhadap dolar AS. Sementara itu, Tron merupakan cryptocurrency terbesar kesembilan dengan nilai pasar sebesar 6,3 miliar dolar AS atau sekitar 93,9 triliun rupiah (dengan asumsi kurs 14.916 per dolar AS). Di sisi lain, Ether merupakan cryptocurrency terbesar kedua setelah bitcoin, dengan kapitalisasi pasar sebesar 210 miliar dolar AS atau sekitar 3.132 triliun rupiah.
Pada minggu sebelumnya, SEC menggugat Binance, CEO Binance Changpeng Zhao, dan operasi Binance US dengan 13 tuduhan. SEC menyatakan bahwa Binance terlibat dalam jaringan penipuan, melakukan manipulasi volume perdagangan secara artifisial, dan mengalihkan dana pelanggan. Selain itu, Binance dan Zhao juga dituduh mengendalikan entitas di Amerika Serikat secara diam-diam sambil mengklaim bahwa entitas tersebut independen. Sebagai akibat dari tuntutan ini, SEC meminta Binance untuk membekukan asetnya selama proses tuntutan berlangsung.
Pertukaran 750 juta pasangan token tersebut diharapkan dapat membantu Binace menjaga likuiditas stablecoin dan mengurangi dampak dari situasi hukum yang sedang dihadapinya. Tindakan ini menunjukkan upaya Binace untuk mengatasi masalah yang dihadapinya dan tetap beroperasi secara normal di tengah peraturan yang semakin ketat di industri kripto. (In)