back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeNewsRatusan Pria Pelaku LSL di Cianjur Positif Terinfeksi HIV AIDS

Ratusan Pria Pelaku LSL di Cianjur Positif Terinfeksi HIV AIDS

Cianjur | suararakyat.net – Ada sebanyak 488 pria yang terlibat dalam perilaku Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Cianjur, dan semuanya telah dikonfirmasi positif mengidap HIV/AIDS. Sekitar 168 orang sedang menjalani pengobatan, 320 orang lainnya tidak berobat, dan 21 orang telah meninggal dunia. Namun, angka tersebut diperkirakan akan bertambah karena masih banyak pria yang melakukan hubungan seks menyimpang tetapi tidak membuka diri.

Di kutip dari pikiranrakyat.com, Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan bahwa jumlah pria LSL yang terdata adalah mereka yang sudah membuka diri dan bersedia menjalani tes.

“Banyak pria LSL lainnya masih belum terdata karena mereka menutup diri,” ujar Faisal, Sabtu (11/03/2023)

Ia juga mengatakan bahwa Dinas Kesehatan Cianjur akan memfasilitasi pria LSL yang mau membuka diri dan menjalani tes.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulan AIDS (KPA) Cianjur, Hilman, mengungkapkan bahwa estimasi kasar jumlah pria pelaku LSL di Cianjur lebih dari seribu orang, dan 488 di antaranya telah dikonfirmasi mengidap HIV/AIDS.

Namun, jumlah pasti pria pelaku LSL di Cianjur belum diketahui. “Mereka yang sudah membuka diri menuturkan jumlah LSL di Cianjur cukup banyak, sedangkan data yang muncul hanya sedikit di bandingkan data asli yang belum terungkap, bebernya.

Hilman menyebutkan bahwa upaya pencegahan penambahan jumlah pelaku seks menyimpang harus melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat umum.

” Perlunya pembinaan dan pencegahan sejak dini agar anak tidak melakukan perilaku yang dilarang oleh agama dan norma kehidupan, ” tandas nya.

Sebagai informasi, Dinas Kesehatan Jawa Barat telah melakukan pemetaan populasi kunci setiap dua hingga tiga tahun sekali. Hasilnya, jumlah Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Jawa Barat terus bertambah setiap tahunnya.

Dikatakan Dinas Kesehatan Jawa Barat, bahwa jumlah kumulatif HIV di Jawa Barat sampai Oktober 2022 sebanyak 57.914 dan kumulatif kasus AIDS sampai sebanyak 12.353.

Saat ini, Jawa Barat memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sejumlah 1.473, dengan jumlah puskesmas 1.083 dan 390 rumah sakit dan swasta. Ada 1.304 fasyankes yang memberikan konseling dan tes HIV, serta 180 layanan PDP yang memberikan pengobatan ARV. (Edh)