Jakarta | suararakyat.net – Sandiaga Salahudin Uno dan Ganjar Pranowo, dua tokoh politik Indonesia yang berasal dari partai berbeda, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mendapatkan perhatian publik karena dinilai memiliki “chemistry” atau kedekatan yang baik. Isu ini semakin berkembang setelah Sekjen PPP, Arwani Thomafi, mengumumkan bahwa partainya mengusulkan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Senin (24/7/2023).
Menurut Arwani, usulan tersebut berdasarkan pertimbangan kapasitas dan elektabilitas Sandiaga Uno yang dianggap sebagai nilai tambah bagi Ganjar Pranowo. Hasil dari riset politik juga menegaskan bahwa Sandiaga Uno memiliki keterpilihan yang konsisten dan berada di peringkat teratas.
Pengumuman usulan ini tidak dilakukan secara sepihak. Terjadi komunikasi antara Plt Ketum PPP, Mardiono, dengan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengenai hal ini dan berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama antara kedua partai politik tersebut sedang berlangsung dengan harmonis.
Selain itu, Sandiaga Uno sendiri mengungkapkan bahwa ia memiliki kedekatan yang baik dengan Ganjar Pranowo. Dalam minggu tersebut, keduanya sudah bertemu sebanyak tiga kali. Meskipun memiliki kedekatan, Sandiaga tetap menegaskan bahwa keputusan mengenai calon presiden dan calon wakil presiden ada di tangan pimpinan partai politik, termasuk partainya sendiri.
Pengumuman mengenai calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 rencananya akan diumumkan pada waktunya. Proses ini akan melibatkan komunikasi dan rapat-rapat antara kedua partai politik, PPP dan PDIP, serta melibatkan para relawan yang mendukung kedua calon tersebut.
Seiring berjalannya waktu, isu mengenai kemungkinan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari PPP dan PDIP ini akan terus menjadi sorotan publik. Namun, keputusan akhirnya akan ditentukan oleh partai politik masing-masing, mengikuti mekanisme dan proses yang berlaku dalam sistem politik Indonesia. Publik akan terus mengikuti perkembangan politik ini hingga keputusan akhir Pilpres 2024 diambil. (In)