back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeNewsPolri Kerahkan Tim ke Filipina Besok untuk Selidiki Kasus Penipuan Internasional

Polri Kerahkan Tim ke Filipina Besok untuk Selidiki Kasus Penipuan Internasional

Jakarta | suararakyat.net – Polri akan menerjunkan tim pemeriksa dan repatriasi ke Filipina besok untuk menangani kasus sindikat penipuan atau penipuan internasional yang melibatkan berbagai WNI, termasuk WNI. Hal itu disampaikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho. Tim tersebut terdiri dari Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam), dan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri.

“Tim pemeriksaan dan pemulangan WNI yang bermasalah di Pampanga, Filipina, akan diberangkatkan pada Selasa, 9 Mei 2023,” kata Sandi dalam keterangan tertulis, Senin, 8 Mei 2023.

Sandi mengatakan, tim yang diterjunkan akan dijemput dan didampingi oleh Atase (Atpol) Polri di Manila. Selama berada di sana, kata dia, tim akan berkoordinasi dengan Kepolisian Nasional Filipina (PNP) untuk merencanakan pemeriksaan dan mendatangkan tersangka yang berkewarganegaraan Indonesia.

“Kemudian, mereka akan mengunjungi Pampanga, lokasi rumah aman WNI yang diamankan Satgas Siber PNP untuk wawancara dan pemeriksaan,” kata Sandi.

Selanjutnya, Polri juga akan melakukan pendalaman terhadap dugaan keterlibatan WNI lainnya. Sebelumnya, dua WNI terbukti menjadi pimpinan dan perekrut jaringan perdagangan manusia.

โ€œSelanjutnya kami akan memulangkan WNI yang terlibat jaringan penipuan itu kembali ke Indonesia,โ€ pungkas Sandi.

Sebelumnya diberitakan, Polri bekerja sama dengan Kepolisian Nasional Filipina (PNP) mengungkap jaringan penipuan internasional terbesar di Filipina. Dari penyelidikan, setidaknya ada seribuan pelaku dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dari ribuan pelaku yang diamankan, terdapat 154 WNI. Sembilan di antaranya adalah saksi, dan dua telah ditetapkan sebagai tersangka.(Rz)