suararakyat.net – Platform DeFi Curve Finance dan beberapa korban lainnya mengalami pencurian pinjaman kripto dalam satu minggu terakhir. Akibatnya, mereka telah menawarkan hadiah sebesar 10 persen dari sisa token mereka kepada peretas sebagai imbalan atas pengembalian aset yang dicuri.
Melalui pesan yang ditujukan kepada peretas dan dikutip dari CoinDesk pada tanggal 4 Agustus 2023, para korban menyatakan bahwa dengan menerima hadiah ini, para peretas tidak akan menghadapi risiko lebih lanjut seperti penegakan hukum dan masalah lainnya.
Para korban memberikan batas waktu hingga 6 Agustus bagi siapapun yang memberikan informasi yang dapat mengarah pada penangkapan dan hukuman peretas untuk menerima hadiah tersebut.
Dalam serangan ini, platform DeFi Curve Finance, Metronome, dan Alchemix kehilangan sekitar USD 62 juta atau sekitar Rp 939,3 miliar (dengan asumsi kurs Rp 15.150 per dolar AS). Para peretas menggunakan kelemahan dalam kumpulan likuiditas di Curve untuk menguras banyak aset mereka.
Walaupun beberapa token berhasil dipulihkan dari pelaku yang tidak disadari mengalahkan para peretas, sebagian besar aset kripto yang dicuri tetap berada di tangan para peretas.
Menyusul serangan ini, Curve mencoba untuk menyelesaikan masalah ini dengan pendekatan yang mirip dengan protokol DeFi lainnya bernama Euler, yang juga mengalami kerugian besar karena peretas pada tahun 2023. Euler berhasil menegosiasikan pengembalian aset mereka dengan sukses.
Sebagai platform pertukaran terdesentralisasi untuk stablecoin yang menggunakan Automated Market Maker (AMM) untuk mengelola likuiditas, Curve telah menjadi fenomena di dunia keuangan terdesentralisasi (DeFi) sejak diluncurkan pada Januari 2020. Pertumbuhannya telah signifikan pada paruh kedua tahun 2020.
Untuk mengatur operasinya, Curve meluncurkan organisasi otonom terdesentralisasi (DAO), dengan CRV Coin sebagai token kripto internal. DAO ini menggunakan alat pembuatan berbasis Ethereum Aragon untuk menghubungkan beberapa kontrak pintar yang digunakan untuk menyimpan likuiditas oleh pengguna.
Kejadian serangan ini menyoroti risiko keamanan yang masih dihadapi oleh platform-platform DeFi dan perlu diatasi dengan upaya-upaya penguatan keamanan di masa depan. (In)