back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Ikut Seruannya! Besok DPRD Depok Ngarak Ondel-Ondel Bareng Warga

DEPOK | suararakyat.net - Ada yang spesial dari perayaan Lebaran Depok tahun ini! Sejumlah anggota DPRD Kota Depok dijadwalkan turun langsung ke jalan untuk...
HomeKesehatanPenyebab dan Pencegahan Thalasemia: Mengenal Kelainan Darah yang Mempengaruhi Hemoglobin

Penyebab dan Pencegahan Thalasemia: Mengenal Kelainan Darah yang Mempengaruhi Hemoglobin

Depok | suararakyat.net – Thalasemia adalah sebuah kelainan darah yang menyebabkan tubuh tidak memiliki jumlah hemoglobin yang normal. Kelainan ini diturunkan dari orang tua kepada anak mereka. Orang tua yang merupakan pembawa sifat thalasemia dapat mewariskan kondisi ini kepada anak mereka, dan gejala yang muncul akan bervariasi tergantung pada jenis thalasemia yang dialami.

Penyebab utama thalasemia adalah kelainan gen yang diturunkan dari kedua orang tua. Kondisi ini umumnya terjadi ketika kedua orang tua adalah pembawa sifat atau carrier dari gen yang cacat. Jika kedua orang tua merupakan pembawa sifat, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi.

Pertama, anak dapat mengidap thalasemia beta, di mana kedua pasang gen yang cacat berasal dari masing-masing orang tua. Kedua, ada jenis thalasemia alfa yang melibatkan empat gen untuk menyusun rantai hemoglobin alfa. Anak akan mengidap thalasemia alfa jika ia mewarisi 3 atau 4 gen yang cacat dari orang tua pembawa sifat. Namun, jika anak hanya mewarisi satu atau dua gen yang cacat, ia hanya akan menjadi pembawa sifat tanpa mengalami gejala thalasemia.

Menurut informasi yang dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, thalasemia tidak dapat disembuhkan secara total, namun dapat dicegah. Salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menghindari perkawinan antara dua orang yang merupakan pembawa sifat thalasemia. Oleh karena itu, skrining thalasemia perlu dilakukan sebelum pernikahan dilangsungkan. Lebih baik jika skrining dilakukan saat remaja atau ketika seseorang menjadi mahasiswa.

Melakukan skrining thalasemia akan membantu penderita untuk mendeteksi kondisi ini secara dini. Hal ini penting agar mereka dapat memperoleh perawatan dan edukasi mengenai thalasemia dengan lebih baik. Skrining juga membantu dalam mengidentifikasi penyebab thalasemia dan memberikan informasi yang relevan bagi individu yang berencana untuk memiliki keturunan. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi angka kejadian thalasemia di populasi. (In)