Jakarta | suararakyat.net – Syafrizal Rawindra telah tinggal dan bekerja di Vanuatu bersama istri dan ketiga anaknya selama lima tahun terakhir. Vanuatu adalah negara kepulauan di Pasifik dengan populasi sekitar 300.000 orang, Rabu (5/4/2023).
Syafrizal bekerja untuk Australian Aid, sebuah lembaga bantuan internasional, sebagai spesialis manajemen informasi, mengembangkan sistem informasi untuk pemerintah daerah. Menurut Syafrizal, karyanya telah membawanya ke seluruh pulau di Vanuatu, di mana ia terkesan dengan keramahan masyarakatnya.
“Semua orang di sini sangat baik. Dari segi keamanan, saya merasa jauh lebih aman di sini daripada tinggal di Jakarta,” katanya.
Yanuario Legoh, sebaliknya, baru berada di Vanuatu selama dua bulan. Dia bekerja sebagai guru perangkat lunak komputer dan programmer di sebuah lembaga pendidikan. Legoh mengaku menikmati hidupnya di Vanuatu dan merasa kualitasnya lebih baik dari kehidupan sebelumnya di Jakarta.
Sedangkan Dede Komarudin, montir berusia 45 tahun asal Cirebon, bekerja di Apia, ibu kota Samoa, sebagai montir mobil. Dia pertama kali tiba di Samoa pada 2011 dan bekerja di sana hingga 2015. Dia kembali pada Desember 2022 dan bekerja untuk saudara laki-laki bosnya, yang memiliki beberapa bisnis, termasuk bengkel mobil.
Zainal Apipi, 48 tahun, asal Pandeglang, Banten, tinggal dan bekerja di Kepulauan Cook sejak 2008. Ia bekerja di perusahaan konstruksi yang membangun rumah dan toko. Apipi mengatakan ada sekitar 200-300 orang Indonesia yang bekerja di Kepulauan Cook, kebanyakan di industri pariwisata.
Terlepas dari tantangan berada jauh dari rumah, orang-orang Indonesia ini telah menemukan rasa memiliki yang baru di negara-negara kepulauan Pasifik ini. Mereka telah beradaptasi dengan kehidupan baru mereka dan bahkan menemukan kesuksesan dalam karir baru mereka.(Rz)