Jakarta | suararakyat.net Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa mereka akan melakukan perbaikan permanen jalan yang rusak di daerah tersebut. Anggaran untuk perbaikan permanen tersebut sekitar IDR 300 miliar.
“Jalan yang rusak tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kami akan memulai dengan protokol perbaikannya karena tidak ada perbaikan yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir. Sekarang, kami akhirnya menerima anggaran untuk perbaikan permanen. Semoga tahun depan tidak akan lagi ada ribuan lubang seperti sebelumnya,” kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho, kepada wartawan pada Selasa (14/3/2023).
“Anggarannya sekitar IDR 300 miliar untuk seluruh proyek,” tambahnya.
Hari menyatakan bahwa perbaikan sementara telah dilakukan pada beberapa jalan yang rusak. Dia menyebutkan bahwa perbaikan permanen akan menggunakan lapisan beton atau hotmix.
“Kami hanya akan memulai dengan perbaikan permanen sekarang. 21.000 lubang yang kami perbaiki sebelumnya hanya sementara menggunakan aspal coldmix. Itu hanya sementara. Tapi untuk perbaikan permanen, kami akan menggunakan aspal hotmix, tebal 11 cm, dan memperbaiki daerah yang terendam banjir dengan beton,” jelasnya.
Dia menyatakan bahwa jalan yang rusak yang akan diperbaiki secara permanen termasuk jalan Sudirman-Thamrin-Medan Merdeka dan Jalan MT Haryono-Gatot Subroto.
“Banyak daerah yang perlu diperbaiki, dimulai dari Sudirman-Thamrin-Medan Merdeka, kemudian segmen MT Haryono-Gatot Subroto, diikuti oleh Rasuna Said, dan kemudian area Halim juga akan diperbaiki untuk persiapan KTT ASEAN,” ujarnya.
Selain itu, Hari menyatakan bahwa perbaikan permanen ditargetkan selesai dalam tiga bulan. Dia menjelaskan bahwa ini untuk persiapan KTT ASEAN.
“Pekerjaan akan memakan waktu dua hingga tiga bulan. Jadi, saya jamin bahwa pada bulan September, saat KTT ASEAN berlangsung, semuanya akan selesai pada akhir Juli paling lambat,” katanya.
Hari menyebutkan bahwa perbaikan jalan akan dilakukan pada malam hari. Dia menyatakan bahwa pekerjaan tidak akan dilakukan pada siang hari untuk menghindari gangguan lalu lintas.
“Kami akan bekerja pada malam hari, dari jam 11 malam hingga 5 pagi. Kami akan bekerja di satu sisi terlebih dahulu, dan kemudian pindah ke sisi lain setelah selesai. Jadi, pekerjaan tidak akan mengganggu lalu lintas selama jam sibuk. Kami akan bekerja sambil orang tidur dan selesai pada pukul 5 atau 6 pagi. Bagian lain dari jalan akan diperbaiki di sisi lain. Jadi, tidak akan mengganggu lalu lintas,” katanya. (Rz)