back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeNewsMendagri Soroti Daerah dengan Angka Inflasi Tinggi, Ini Arahannya untuk Pengendalian

Mendagri Soroti Daerah dengan Angka Inflasi Tinggi, Ini Arahannya untuk Pengendalian

Jakarta | suararakyat.net – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memperingatkan pemerintah daerah (Pemda) yang menghadapi masalah inflasi yang masih tinggi untuk segera mengambil langkah-langkah pengendalian yang tepat. Meskipun angka inflasi secara nasional pada bulan Mei 2023 relatif terkendali sebesar 4 persen, namun terdapat perbedaan kondisi inflasi di beberapa daerah, bahkan ada yang melebihi angka nasional.

Peringatan ini disampaikan oleh Tito dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang diadakan di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, pada hari Selasa (06/06/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Tito menyoroti situasi inflasi di Kabupaten Pangandaran yang termasuk dalam kategori inflasi tinggi. Menurutnya, perwakilan dari Kemendagri perlu mengunjungi daerah tersebut untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan mencari solusi penanganannya.

Selain Kabupaten Pangandaran, Tito juga membahas masalah kenaikan harga cabai merah di Kota Cimahi. Ia menyatakan bahwa meskipun harga cabai merah di daerah lain terkendali, namun di Cimahi masih terjadi kenaikan harga. Hal ini menjadi penyumbang inflasi di Cimahi, meskipun daerah tersebut subur dan dikelilingi oleh banyak produsen cabai.

Tito juga menyebutkan beberapa daerah lain dengan angka inflasi yang masih tinggi, seperti Mukomuko dan Bengkulu Utara. Menurutnya, daerah-daerah yang masih menghadapi inflasi tinggi membutuhkan perhatian khusus.

Tito mengatakan bahwa pemerintah pusat telah melakukan empat langkah intervensi untuk mengendalikan inflasi. Langkah-langkah tersebut meliputi fasilitasi distribusi pangan, gerakan pangan murah, penyaluran cadangan pangan pemerintah seperti beras, daging ayam, dan telur ayam, serta koordinasi dan harmonisasi terhadap harga gula.

Ia juga mengungkapkan bahwa perlu diantisipasi kemungkinan perubahan pola permintaan menjelang perayaan Idul Adha pada tanggal 28/29 Juni 2023. Pada saat tersebut, permintaan untuk kurban sapi dan kambing hidup diperkirakan akan meningkat.

Selain itu, Tito menekankan perlunya mengantisipasi kemarau yang dapat terjadi akibat fenomena El Nino. Langkah-langkah antisipatif ini penting untuk mencegah terjadinya krisis pangan. Selain itu, kondisi tersebut juga meningkatkan risiko kebakaran lahan dan hutan di beberapa daerah.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Tito meminta bantuan dari jajaran TNI agar bekerja sama dengan pemerintah pusat dan Pemda. Salah satu contoh tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan memodifikasi cuaca untuk menyebabkan turunnya hujan.(Rz)