back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeKesehatanMencegah Komplikasi Serius: Dampak Kekurangan Vitamin K pada Kesehatan Bayi

Mencegah Komplikasi Serius: Dampak Kekurangan Vitamin K pada Kesehatan Bayi

Depok | suararakyat.net – Vitamin K merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peran penting dalam pembekuan darah dan mencegah pendarahan. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan pendarahan yang tidak bisa dikontrol, yang pada akhirnya dapat memicu komplikasi serius seperti kerusakan organ, kejang-kejang, dan koma.

Dalam kondisi normal, vitamin K diproduksi oleh bakteri yang ada di dalam usus manusia. Namun, bayi yang baru lahir umumnya memiliki populasi bakteri usus yang belum berkembang dengan baik, sehingga mereka rentan mengalami kekurangan vitamin K. Oleh karena itu, pemberian vitamin K tambahan sangat penting untuk mencegah kondisi ini.

Kekurangan vitamin K pada bayi dapat memiliki dampak yang sangat berbahaya, terutama karena dapat menyerang organ dalam seperti otak, yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Risiko terjadinya komplikasi ini akan semakin tinggi pada bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Sayangnya, kekurangan vitamin K pada bayi seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga sulit untuk dideteksi secara dini.

Salah satu gejala kekurangan vitamin K pada bayi adalah pendarahan yang tidak bisa dikontrol. Hal ini terjadi karena tubuh bayi tidak memiliki jumlah darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fungsionalnya. Pendarahan ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, baik secara terlihat maupun tidak terlihat. Beberapa gejala kekurangan vitamin K lainnya yang mungkin dialami oleh bayi antara lain:

  1. Perdarahan di kulit, seperti munculnya bintik-bintik merah atau memar tanpa sebab yang jelas.
  2. Pendarahan di area umbilikus (tali pusar) bayi yang baru lahir.
  3. Pendarahan di saluran pencernaan, yang dapat terlihat dari warna feses bayi yang berubah menjadi hitam atau berdarah.
  4. Pendarahan di saluran pernapasan, yang dapat menyebabkan batuk berdarah atau sulit bernapas.

Pendarahan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin K pada bayi merupakan kondisi gawat darurat dan dapat mengancam nyawa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan petugas kesehatan untuk mengenali gejala-gejala ini sehingga tindakan medis dapat segera dilakukan untuk mencegah kondisi yang lebih serius.

Dalam rangka pencegahan kekurangan vitamin K, pemberian suntikan vitamin K rutin dianjurkan pada bayi yang baru lahir. Suntikan ini akan memberikan dosis vitamin K yang cukup untuk melindungi bayi dari risiko pendarahan yang berbahaya. Selain itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga asupan makanan yang mengandung vitamin K yang cukup sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan bayi dalam kandungan.

Kekurangan vitamin K pada bayi dapat memiliki dampak serius pada kesehatan. Pendarahan yang tidak dikontrol dapat mengancam nyawa dan menyebabkan kerusakan organ. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan petugas kesehatan untuk memahami tanda-tanda kekurangan vitamin K pada bayi dan segera mencari bantuan medis ketika gejala muncul. Dengan demikian, langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mencegah komplikasi yang lebih serius dan menjaga kesehatan bayi dengan baik. (In)