back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeKesehatanMembongkar Ragam Obat Antibiotik dan Fungsinya yang Unik

Membongkar Ragam Obat Antibiotik dan Fungsinya yang Unik

Depok | suararakyat.net – Antibiotik digunakan sebagai pengobatan atau pencegahan terhadap berbagai jenis infeksi bakteri. Menurut NHS, antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mencegah penyebarannya dalam tubuh.

Namun, penting untuk diketahui bahwa antibiotik tidak efektif untuk mengobati infeksi virus seperti pilek, flu, dan sebagian besar jenis batuk.

Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri berikut:

  1. Infeksi Telinga: Beberapa jenis antibiotik, seperti penisilin, dapat digunakan untuk mengobati infeksi telinga.
  2. Infeksi Kulit: Infeksi bakteri pada kulit, seperti selulitis, dapat diobati dengan antibiotik tertentu, seperti penisilin dan sefalosporin.
  3. Infeksi Dada: Untuk infeksi bakteri pada paru-paru, dokter dapat meresepkan antibiotik seperti sefalosporin dan makrolida.
  4. Infeksi Saluran Kemih: Antibiotik seperti sefalosporin, aminoglikosida, dan fluorokuinolon sering digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih.

Selain itu, orang dengan risiko tinggi infeksi juga dapat diberikan antibiotik sebagai tindakan pencegahan, yang disebut profilaksis antibiotik.

Terdapat berbagai jenis antibiotik yang digunakan dalam pengobatan. Berdasarkan Healthline dan NHS, ratusan jenis antibiotik dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok utama, antara lain:

  1. Penisilin: Antibiotik penisilin efektif dalam membunuh infeksi Staphylococci dan Streptococci. Contoh obat penisilin antara lain amoksisilin, ampicillin, dan benzilpenisilin.
  2. Sefalosporin: Sefalosporin digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi, seperti gonore, penyakit radang panggul, dan sinusitis. Contoh obat sefalosporin termasuk ceftriaxone, cefotaxime, dan cefixime.
  3. Aminoglikosida: Antibiotik ini umumnya digunakan di rumah sakit untuk mengobati infeksi serius seperti sepsis. Contoh obat aminoglikosida antara lain gentamisin, amikasin, dan tobramisin.
  4. Tetrasiklin: Tetrasiklin dapat mengobati infeksi bakteri pada dada, uretra, dan panggul. Obat ini juga efektif dalam mengobati kondisi kulit yang meradang seperti jerawat. Contoh obat tetrasiklin meliputi doksisisiklin, oksitetrasiklin, dan minosiklin.
  5. Makrolida: Makrolida digunakan untuk mengobati infeksi kulit, jaringan lunak, paru-paru, dan penyakit menular seksual. Obat ini merupakan pilihan yang cocok bagi orang yang alergi terhadap penisilin atau sefalosporin. Contoh obat makrolida termasuk eritromisin, azitromisin, dan klaritromisin.
  6. Fluorokuinolon: Antibiotik spektrum luas ini digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi yang sulit diobati, seperti gonore, epididimitis orchitis, tuberkulosis, dan infeksi mata, telinga, dan saluran kemih. Contoh obat fluorokuinolon meliputi ciprofloksasin, levofloksasin, dan moxifloksasin.
  7. Sulfonamida: Sulfonamida adalah jenis antibiotik yang digunakan ketika pengobatan lini pertama tidak efektif. Obat ini sering digunakan untuk mengobati pneumonia pneumocystis dan infeksi saluran kemih pada anak-anak. Contoh obat sulfonamida antara lain trimetoprim-sulfametoksazol dan sulfadiazin.
  8. Glikopeptida: Glikopeptida digunakan untuk mengobati bakteri yang resisten terhadap antibiotik lainnya, seperti Streptococcuss pneumoniae dan Staphylococcus aureus. Contoh obat glikopeptida meliputi vankomisin dan teikoplanin.

Penting untuk diingat bahwa semua jenis antibiotik hanya digunakan jika diperlukan, guna mencegah resistensi antibiotik yang dapat terjadi akibat penggunaan yang berlebihan. Selain itu, setiap jenis antibiotik juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Jika Anda mengalami efek samping yang tidak tertahankan atau mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. (In)