Jakarta | suararakyat.net – Dalam upaya mengatasi ancaman fenomena lost generation atau generasi hilang akibat stunting, Dinas Sosial DKI Jakarta telah memastikan bahwa setiap balita stunting yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan menerima bantuan sosial (bansos). Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari, menjelaskan bahwa semua balita stunting yang terdaftar dalam DTKS akan mendapatkan jaminan sosial dan kartu anak Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Dinas Sosial menerima data mengenai balita stunting dari Dinas Kesehatan yang kemudian akan dipadankan dengan data DTKS. Hal ini memastikan bahwa balita stunting yang terdaftar dalam DTKS berhak menerima bansos. Untuk balita stunting yang belum terdaftar dalam DTKS, Dinas Sosial akan melakukan verifikasi di lapangan dan mendaftarkannya ke DTKS agar mereka juga dapat menerima jaminan sosial dan kartu anak Jakarta.
Sinkronisasi data antara DTKS dan Dinas Kesehatan telah selesai dilakukan oleh Dinas Sosial. Saat ini, mereka sedang melakukan verifikasi data melalui forum sanggahan untuk memastikan bahwa bantuan sosial diberikan kepada penerima yang tepat.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, sebelumnya telah mengungkapkan kekhawatirannya mengenai ancaman fenomena lost generation atau generasi hilang jika masalah stunting tidak ditangani dengan maksimal. Ia mengajak seluruh pihak untuk berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut.
Heru Budi juga menekankan pentingnya peran guru dalam memastikan kondisi kesehatan peserta didik agar mereka dapat menerima pendidikan dengan baik. Menurutnya, peran guru tidak dapat digantikan oleh teknologi canggih manapun karena interaksi tatap muka antara guru dan siswa sangat penting. Melihat langsung kondisi anak didik dapat membantu menentukan apakah mereka sehat dan memiliki kemampuan yang sama.
Heru Budi Hartono telah menetapkan target untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di Jakarta pada tahun 2024. Ia berharap Jakarta akan bebas dari kemiskinan ekstrem di tahun tersebut. Selain itu, Heru juga menargetkan penurunan angka stunting di bawah 5% dan memiliki sejumlah program prioritas seperti penanganan banjir, kemacetan, tata ruang, dan penanganan kemiskinan ekstrem.(Rz)