back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeHukumLakukan 3 OTT dalam 8 Hari, KPK Tegaskan Tidak Ada Pengalihan Isu...

Lakukan 3 OTT dalam 8 Hari, KPK Tegaskan Tidak Ada Pengalihan Isu Terkait Ketua KPK Firli Bahuri

Jakarta | suararakyat.net – KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) melakukan serangkaian Operasi Tangkap Tangan (OTT) dalam kurun waktu 8 hari. Hal ini dilakukan di tengah sejumlah laporan dugaan pelanggaran etik yang melibatkan Ketua KPK Firli Bahuri. KPK menegaskan, bahwa tindakan OTT yang dilakukan bukanlah upaya pengalihan isu, dan telah disiapkan sebelum kasus Firli Bahuri mencuat.

“Tidak benarlah itu. Bisa jadi pernyataan demikian biasanya dikeluarkan orang yang pro koruptor saja. Mereka tidak suka dengan pemberantasan korupsi tetap berjalan”, terang Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (18/4/2023).

Ali Fikri selaku Kabag Pemberitaan KPK mengatakan kepada wartawan, bahwa pernyataan yang mengatakan OTT dilakukan sebagai pengalihan isu biasanya dikeluarkan oleh mereka yang pro koruptor. Ia juga menjelaskan, bahwa persiapan untuk melakukan OTT bukanlah pekerjaan individu, tetapi memerlukan kerja tim yang matang.

“Kegiatan tangkap tangan itu persiapannya tidak sehari dua hari. Dibutuhkan kerja tim dengan matang. Bukan kerja perorangan”, imbuhnya.

Ali pun menegaskan, bahwa sistem kerja di KPK telah dibangun secara kuat dan tidak terpengaruh oleh laporan-laporan yang melibatkan pimpinan KPK. KPK tetap dapat menjalankan tugas pemberantasan korupsi tanpa terganggu oleh isu-isu tersebut.

“KPK telah miliki sistem yang mapan sehingga tak berpengaruh dg isu apapun. Kerja-kerja tetap dapat dilakukan”, ujarnya

Lebih lanjut Ali menyatakan, bahwa KPK menghormati setiap laporan yang telah dilayangkan ke Dewas (Dewan Pengawas) KPK. Saat ini, KPK menunggu hasil penyelidikan dari Dewas terkait laporan-laporan tersebut, termasuk terkait dugaan kebocoran informasi atau dokumen KPK yang sengaja digaungkan oleh pihak tertentu dengan tujuan politis.

“Terkait pelaporan kami hargai itu kami serahkan sepenuhnya ke Dewas KPK. Apa benar ada kebocoran informasi ataupun dokumen KPK tersebut atau hanya mirip dokumen KPK yang sengaja digaungkan pihak tertentu dengan tujuan politis. Tentu nanti semuanya Dewas akan memeriksanya dengan detail”, ungkapnya.

Firli Bahuri telah dilaporkan ke Dewas KPK terkait dugaan pelanggaran etik, mulai dari kasus pencopotan Brigjen Endar Priantoro hingga dugaan membocorkan dokumen penyelidikan kasus korupsi di Kementerian ESDM.

Dalam kurun waktu 8 hari, KPK telah melakukan 3 OTT. OTT pertama dilakukan pada Kamis (6/4) terhadap Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil. 6 hari berselang, KPK melakukan OTT terkait kasus korupsi pemeliharaan jalur kereta yang melibatkan pejabat Kementerian Perhubungan, dan menetapkan 10 orang sebagai tersangka. OTT ketiga terjadi pada Jumat (14/4) di mana tim KPK menangkap Walikota Bandung Yana Mulyana terkait kasus suap program Bandung Smart City.(Arf)