back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeNewsKilang Pertamina Dumai Kebakaran, PPP Minta Dirut dan COO Bertanggung Jawab

Kilang Pertamina Dumai Kebakaran, PPP Minta Dirut dan COO Bertanggung Jawab

Dumai | suararakyat.net – Achmad Baidowi, Sekretaris Fraksi PPP DPR RI, menyampaikan keprihatinan atas kebakaran kilang minyak Pertamina di Dumai, Riau, Sabtu (1/4) malam baru-baru ini. Baidowi mengkritik Pertamina yang tidak belajar dari kesalahan sebelumnya, yang berujung pada kebakaran kilang minyak lagi.

โ€œSemua kecelakaan yang berulang ini menunjukkan bahwa direksi dan komisaris yang dipimpin oleh CEO Nicke Widyawati dan COO Basuki Tjahaja Purnama tidak dapat mengontrol sistem keamanan di fasilitas Pertamina. Oleh karena itu, keduanya harus mengundurkan diri, dan jika menolak untuk melakukannya, , Menteri Badan Usaha Milik Negara diminta untuk mencopot mereka dari jabatannya,” kata Baidowi yang merupakan anggota Komisi VI DPR RI, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/4/2023).

Menurut catatan Fraksi PPP, sebagaimana disampaikan Baidowi, aset Pertamina sudah tujuh kali terbakar sejak 2021. Kilang Balongan terbakar pada 29 Maret 2021, kilang Cilacap terbakar pada 11 Juni 2021, dan kembali terbakar pada 13 November 2021. Kilang minyak Balikpapan terbakar pada 4 Maret 2022, dan kembali pada 15 Mei 2022. Depo Pertamina Plumpang terbakar pada 3 Maret 2023, dan kini kilang minyak Pertamina di Dumai meledak dan terbakar pada awal April 2023.

โ€œJika belum mengundurkan diri, Dirut dan COO Pertamina harus mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab moral atas ketidakmampuannya mengelola sistem keamanan di fasilitas Pertamina yang mengakibatkan kebakaran berulang. Keduanya dianggap tidak mampu memberikan solusi terkait keamanan aset,โ€ ujar Baidowi.

Menurutnya, kebakaran yang terus terjadi mengindikasikan lemahnya sistem pengamanan aset dan fasilitas Pertamina. Pertamina lemah dalam penerapan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), meskipun memiliki aset yang strategis dan berisiko tinggi.

โ€œFraksi KPBU mendesak audit, evaluasi, dan perbaikan sistem pengamanan di seluruh aset dan fasilitas Pertamina secara menyeluruh untuk mencegah terjadinya kebakaran di masa mendatang,โ€ ujar Baidowi.(Rz)