suararakyat.net – Perusahaan kripto di Hong Kong tampaknya mengalami kesulitan dalam mendapatkan rekening bank perusahaan, meskipun pemerintah setempat berupaya mendorong wilayah tersebut untuk menjadi pusat kripto yang berkembang. Dilaporkan oleh CoinDesk pada tanggal 3 Agustus 2023, laporan dari Hong Kong Economic Journal mencatat bahwa direktur layanan komersial dan pelanggan di Hang Seng Bank milik HSBC menyatakan bahwa perusahaan kripto hanya akan diberikan akun bank sederhana untuk sementara waktu.
Kendati tidak ada larangan bagi perusahaan kripto untuk menyediakan layanan di Hong Kong, mereka menghadapi hambatan dalam membuka rekening bank. Terbatasnya staf di Komisi Sekuritas dan Berjangka serta keengganan dari beberapa bank menjadi alasan di balik kesulitan ini.
Sebelumnya, Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA), sebagai bank sentral, telah menekankan kepada pemberi pinjaman utama, termasuk HSBC, Standard Chartered, dan Bank of China, untuk menerima pertukaran kripto sebagai klien mereka. Namun, para perusahaan tersebut tampaknya belum sepenuhnya membuka diri terhadap kesempatan ini.
Meskipun begitu, Hong Kong tidak berhenti dalam upayanya untuk menjadi pusat kripto yang unggul. Sepanjang tahun 2023, wilayah ini menunjukkan langkah-langkah optimis dalam merangkul pengembangan Web3. Sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk mengadopsi teknologi ini, Hong Kong membentuk berbagai kelompok industri dan pejabat pemerintah yang bertugas untuk mengawasi kemajuan Web3 di wilayah tersebut.
Pada tanggal 30 Juni, pemerintah Hong Kong membentuk sebuah satuan tugas yang terdiri dari 15 peserta industri dan 11 pejabat pemerintah utama. Tugas utamanya adalah mengawasi perkembangan Web3, dengan fokus khusus pada mempromosikan pertumbuhannya secara etis. Langkah ini menunjukkan tekad Hong Kong untuk berada di garis depan dalam mengadopsi teknologi baru dan memastikan pengembangan industri kripto berlangsung dengan cara yang teratur dan berdaya guna.
Meskipun saat ini hanya dua platform perdagangan aset virtual yang dilisensikan oleh regulator keamanan Hong Kong, yaitu OSL dan Hash Blockchain, namun dengan langkah-langkah yang sedang diambil oleh pemerintah dan industri, diharapkan lebih banyak perusahaan kripto akan diberikan kesempatan untuk beroperasi di wilayah tersebut.
Dengan dukungan dari pemerintah dan inisiatif industri yang kuat, Hong Kong memiliki potensi untuk menjadi pusat kripto yang maju di masa depan. Namun, tantangan untuk membuka rekening bank perusahaan perlu segera diatasi agar industri kripto dapat tumbuh dengan optimal dan mendorong inovasi yang berkelanjutan di wilayah ini. Keberhasilan Hong Kong dalam mencapai status sebagai pusat kripto terkemuka akan bergantung pada bagaimana berbagai pihak bekerja sama untuk mengatasi hambatan yang ada dan merangkul potensi teknologi Web3 secara penuh. (In)