back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Aliansi Pendidikan: Lindungi Hak Belajar Anak, Buka Dialog Soal Lahan SDN Utan Jaya

DEPOK | suararakyat.net - Ketua Aliansi LSM Pendidikan, Mulyadi Pranowo, angkat bicara terkait polemik penggembokan SDN Utan Jaya yang dilakukan oleh pihak ahli waris...
HomeNewsKecelakaan Maut Mobil Vs Kereta Api di Jombang Terungkap - Kronologi dan...

Kecelakaan Maut Mobil Vs Kereta Api di Jombang Terungkap – Kronologi dan Data Korban Tewas dan Luka-Luka

Jombang | suararakyat.net – Kecelakaan maut terjadi di Jombang, Jawa Timur (Jatim), melibatkan sebuah mobil Daihatsu Luxio dan Kereta Api (KA) Dhoho. Korban dalam insiden ini adalah rombongan satu keluarga yang sedang dalam perjalanan ke Kediri untuk berlibur dan berkunjung ke rumah keluarga besar. Nesi Neneng Rahayu (43), menantu dari Sumiyowati (60), merupakan salah satu korban yang datang ke RSUD Jombang setelah mendapat kabar dari polisi.

Menurut Nesi, dalam mobil Luxio tersebut terdapat 8 orang yang merupakan keluarga dari suaminya, Sutriantono (41), termasuk Az Zahra Rohima Khoirunnisa (13), anak tirinya. Sedangkan 2 anaknya tinggal bersama Nesi di Kabuh, Jombang.

Peristiwa itu terjadi di sebuah perlintasan kereta tanpa palang pintu dan tanpa penjaga di Dusun Gondekan, Desa Jabon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Sabtu (29/7/2023) sekitar pukul 23.15 WIB. Mobil Luxio tertabrak KA Dhoho ketika menyeberang pelintasan tanpa palang pintu tersebut. Mobil tersebut sempat diteriaki oleh warga setempat agar tidak menyeberangi jalur karena ada kereta lewat, namun mobil itu tetap melintas dan terseret sekitar 100 meter sebelum rusak parah.

Akibat kecelakaan tersebut, terdapat 8 orang di dalam mobil yang menjadi korban, 6 di antaranya meninggal dunia, sementara 2 lainnya mengalami luka serius. Dua orang korban yang selamat mengalami cedera otak sedang dan patah tulang, dan mereka dirawat di RSUD Jombang.

Setelah kejadian ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun mengungkapkan bahwa wilayahnya memiliki 127 pelintasan tanpa penjaga. Upaya koordinasi dengan pemerintah daerah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk penutupan pelintasan liar dan penjagaan oleh warga.

Kecelakaan ini menyebabkan duka mendalam bagi keluarga korban dan mengingatkan kita semua untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur kereta api. Pengendara dihimbau untuk berhenti saat melihat kereta api yang sudah dekat dan baru melintas. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua orang untuk meningkatkan kesadaran dan keselamatan di jalan raya.(Rz)