Depok | suararakyat.net – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia telah melaporkan kasus baru polio. Seorang anak berusia dua tahun di Purwakarta dinyatakan positif polio dengan gejala gangguan tumbuh kembang.
Kepala Biro Komunikasi Kemenkes Dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan surveilans dan investigasi epidemiologi terkait kemungkinan penyebaran virus di lingkungan sekitar pasien. Sejauh ini, belum ada laporan kasus polio di Jakarta.
“Belum ada laporan di Jakarta, kasus terkonfirmasi dari Purwakarta polio tipe dua”, Dr Nadia saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan di Jakarta Pusat, Senin 20/3/2023.
Polio dinyatakan telah diberantas pada tahun 2014. Namun, penyakit tersebut muncul kembali dan menyerang anak – anak di Aceh pada tahun 2022.
Penyebab kebangkitan polio di Indonesia adalah karena rendahnya cakupan vaksinasi akibat pandemi Covid-19. Selama tiga tahun terakhir, jumlah anak yang mendapat vaksinasi dasar lengkap menurun drastis sehingga menyebabkan penurunan kekebalan kelompok atau ‘Herd Immunity’.
“Dulu cakupan imunisasi dasar lengkap 90%. Selama puluhan tahun 80 – 90%, tapi saat Pandemi menurun, dan tidak ada angka yang mencapai 70%. Tahun 2020 ini kita masih aman karena Herd Immunity masih ada. Tahun 2021 sudah menurun, dan juga ada bayi baru lahir dan belum divaksin”, jelas Dr.Nadia.
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah polio. Vaksin polio yang diberikan berkali – kali dapat melindungi seorang anak seumur hidup. Kementerian Kesehatan di Indonesia merekomendasikan agar vaksinasi polio diberikan sebanyak empat kali. Vaksinasi polio diberikan secara bertahap dengan dua jenis vaksin, yaitu sebagai berikut : Diberikan secara bertahap pada umur 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Diberikan kepada anak pada usia 4 bulan bersamaan dengan imunisasi tetes.(Nawi)