DEPOK | suararakyat.net – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menegaskan hak setiap anak Indonesia untuk memperoleh pendidikan tanpa hambatan biaya mendapat dukungan penuh dari H. Acep Azhari atau yang akrab di sapa Jiacep, pendiri Grup Sekolah GHAMA sekaligus Ketua Pengawas Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Depok.
“Kami sepenuhnya mendukung keputusan Mahkamah Konstitusi ini. Setiap anak Indonesia berhak mendapatkan pendidikan tanpa biaya, apa pun latar belakang sosial dan ekonominya,” tegas Jiacep, Rabu (28/5) dikutip.
Namun demikian, Jiacep menekankan bahwa kebijakan ini tidak boleh menjadi beban baru bagi sekolah swasta. Sebaliknya, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan menjadikannya sebagai momentum untuk merancang ulang sistem pembiayaan pendidikan nasional yang lebih adil dan berkelanjutan.
“Kami mendorong adanya skema subsidi silang dan kemitraan pembiayaan antara pemerintah dan sekolah swasta. Ini penting agar kualitas pendidikan tetap terjaga tanpa mengorbankan prinsip keadilan,” ujarnya.
Sebagai solusi konkretnya, Jiacep menganjurkan pembentukan Dana Kemitraan Pendidikan Karakter (BOS Plus) , yang merupakan pengembangan dari program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) konvensional.
Berbeda dengan BOS yang hanya berbasis pada jumlah siswa, skema BOS Plus diusulkan berdasarkan pada hasil pendidikan, khususnya karakter dan karya siswa.
Ia menjabarkan bahwa keberhasilan skema ini akan bergantung pada kolaborasi pada tiga pihak: pemerintah, lembaga swasta (sekolah), dan dunia usaha.
“Dengan skema ini, anak tidak terbebani biaya, sekolah tetap bisa berjalan, dan dunia usaha ikut berkontribusi dalam menciptakan SDM yang siap kerja dan berkarakter,” jelas Jiacep.
Dalam usulannya, dunia usaha didorong untuk memberikan beasiswa melalui program tanggung jawab sosial (CSR), sementara pemerintah menyediakan insentif pajak bagi perusahaan yang berkontribusi. Di sisi lain, sekolah swasta akan menyelenggarakan pendidikan bermutu yang fokus pada pembentukan karakter dan kesiapan kerja siswa.
“Sudah saatnya sistem pendidikan kita tidak hanya murah, tapi juga berkualitas, relevan, dan berpihak pada masa depan anak-anak Indonesia,” pungkas Jiacep. (er)