back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomePolitikJelang Penetapan DCT, Calon Senator Jatim 'Jilbab Ijo' Fokus Politik Adem

Jelang Penetapan DCT, Calon Senator Jatim ‘Jilbab Ijo’ Fokus Politik Adem

Surabaya | suararakyat.net – Pemilihan Umum (Pemilu) adalah momen penting dalam perjalanan demokrasi sebuah negara. Momen ini seharusnya dijalankan dengan penuh kedamaian, tanpa adanya gangguan atau sikap saling menjatuhkan. Pemilu tahun 2024 yang akan segera diselenggarakan harus menjadi Pemilu yang damai dan tentram, dengan tujuan utama mencegah perpecahan dalam masyarakat, serta menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif.

Seiring dengan pendekatan tahun politik, Lia Istifhama, seorang calon Senator dari Jawa Timur, telah menyatakan kesiapannya untuk meraih simpati masyarakat setelah namanya dipastikan masuk dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) KPU yang akan diumumkan pada tanggal 3 November 2023.

Sebagai seorang doktor dari UINSA Surabaya, Lia Istifhama merasa perlu untuk mengantisipasi potensi gesekan dan konflik dalam masyarakat yang seringkali muncul selama periode politik. Namun, fokusnya bukanlah pada konflik tersebut, melainkan pada strategi untuk memperkuat politik yang damai dan harmonis.

“Sebagai warga negara yang bertanggung jawab dalam menjaga proses demokrasi yang sehat, saya percaya bahwa menguatkan politik damai, yang mencakup keamanan, kedamaian, dan ketenangan, sangat penting. Kita harus berusaha menghindari ‘hate speech’ dan upaya untuk memecah belah masyarakat,” ujar Lia, Minggu (29/10/2023)

Ia juga mengingatkan semua peserta dalam proses demokrasi, termasuk unsur partai politik, sukarelawan, dan tokoh-tokoh terlibat, agar tidak melihat pemilu sebagai alat untuk meraih keuntungan jangka pendek semata. Penggunaan politik sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi dapat berdampak buruk pada pesta demokrasi dan pada akhirnya merugikan masyarakat.

Meskipun perbedaan dalam pilihan politik adalah hal yang wajar, penting untuk memastikan bahwa perbedaan tersebut tidak mengakibatkan perpecahan dalam masyarakat. Nilai dan ideologi yang diusung oleh setiap calon atau partai politik adalah hal yang sah, namun publik memiliki hak untuk menilai siapa yang konsisten dan istiqomah dalam pendekatan politik mereka, dan siapa yang hanya tampil saat membutuhkan dukungan suara.

Lia Istifhama juga menggarisbawahi identitas politik damainya, yang sangat terkait dengan warna hijau (ijo) yang menjadi tagline yang dianutnya, yaitu “Ning Lia Jilbab Ijo.” Warna hijau ini memiliki makna mendalam dalam budaya NU dan Muslimat, serta mencerminkan semangat untuk menciptakan ketenangan dan kedamaian, seperti yang sering disebut dalam bahasa Suroboyoan sebagai “adem.”

Selain itu, Lia Istifhama mengimbau kepada generasi Z dan pemilih pemula agar mempelajari dengan cermat rekam jejak para calon yang mereka pilih, serta bersikap kritis dan dewasa dalam menanggapi informasi yang mereka temui di media massa, online, atau media sosial. Semua individu memiliki tanggung jawab untuk bertindak dengan bijak dan bertanggung jawab dalam proses demokrasi.

“Pada kontestasi seperti pemilihan presiden (pilpres) atau pemilihan kepala daerah (pilkada), jika Anda menemukan calon yang sesuai dengan visi dan nilai-nilai Anda, pilihlah mereka. Warna surat suara mungkin berbeda-beda, tetapi yang terpenting adalah hak dan kewajiban demokrasi kita sebagai warga negara,” tambahnya.

Dalam menghadapi pemilu yang akan datang, penting untuk mengingat bahwa kedamaian, persatuan, dan kerukunan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Politik adem yang diusung oleh Lia Istifhama adalah upaya untuk menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis selama proses pemilu, serta menjaga keberlanjutan demokrasi Indonesia yang sehat dan kuat. (okik)