Jakarta | suararakyat.net – Simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan (PPIDK) Timur Tengah-Afrika telah berhasil menghasilkan Piagam Tunis yang merupakan sebuah manifestasi dari semangat moderasi beragama, gerakan bersama, dan rekomendasi. Acara Simposium PPIDK Timtengka 2023 yang berlangsung di Tunisia selama 3 hari dihadiri oleh perwakilan mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika, baik secara langsung maupun virtual, Selasa (25/7/2023).
Ketua Simposium Pelajar Indonesia di Timur Tengah dan Afrika, Ahmad Hashif, menyatakan bahwa Piagam Tunis ini berisi tentang pentingnya moderasi dalam beragama dan bagaimana hal ini dapat menjadi dasar bagi Indonesia untuk menginspirasi dunia. Dia menekankan bahwa pemahaman yang mendalam tentang agama akan membawa pada cara beragama yang moderat.
Tujuan utama dari Piagam Tunis ini adalah untuk mendorong para mahasiswa yang belajar di Timur Tengah agar lebih berorientasi pada ilmu pengetahuan. Dalam pandangan mereka, pengetahuan yang mendalam tentang agama akan mengarah pada pemahaman yang lebih moderat dan menghargai perbedaan.
Salah satu isu yang ingin diatasi melalui Piagam Tunis adalah maraknya isu radikalisme dan terorisme atas nama agama. Piagam ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi mahasiswa Indonesia di Timur Tengah untuk memperkuat wawasan kebangsaan dan kemanusiaan. Mereka berharap gerakan bersama ini akan memperdalam paradigma moderasi beragama.
Di dalam Piagam Tunis, juga tercantum bahwa moderasi beragama memiliki potensi besar untuk memimpin dan menginspirasi dunia dalam menciptakan perdamaian. Selain itu, moderasi beragama juga dianggap sebagai jembatan yang menghubungkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Timur Tengah, dengan potensi manfaat yang mencakup berbagai aspek, seperti pendidikan, ekonomi, kebudayaan, dan politik.
Sebagai komitmen lebih lanjut dari para pelajar Indonesia di Timur Tengah dan Afrika, Piagam Tunis juga mencatat bahwa Pendidikan Moderasi Beragama akan dijadikan sebagai program utama di setiap PPI di kawasan tersebut. Para mahasiswa ini juga berkomitmen untuk menjaga nama baik Indonesia di Timur Tengah dan Afrika dengan tidak terlibat dalam organisasi terlarang di tingkat nasional, regional, maupun global. Mereka juga bertekad untuk memperkuat wawasan kebangsaan.
Dengan adanya Piagam Tunis ini, diharapkan para mahasiswa Indonesia di Timur Tengah dan Afrika akan semakin tergerak untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara dengan semangat moderasi beragama, sehingga dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi dunia dalam menciptakan kedamaian dan kerjasama antarbangsa.(Rz)