back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeHukumBRIN Gelar Sidang Etik Terhadap Peneliti Terkait Komentar Ancaman Halalkan Darah Semua...

BRIN Gelar Sidang Etik Terhadap Peneliti Terkait Komentar Ancaman Halalkan Darah Semua Muhammadiyah

Jakarta | suararakyat.net – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menggelar sidang etik terhadap salah satu peneliti BRIN, Andi Pangerang, yang telah membuat komentar ancaman terhadap Muhammadiyah. Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, bahwa meskipun Andi telah meminta maaf, sidang etik ASN tetap akan digelar. Sidang etik akan dilanjutkan dengan sidang Majelis Hukuman Disiplin ASN untuk penetapan sanksi final, sesuai dengan regulasi yang berlaku, yaitu PP 94/2021.

“Langkah konfirmasi telah dilakukan untuk memastikan status APH adalah ASN di salah satu pusat riset BRIN. Selanjutnya, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021”, ujar Laksana Tri Handoko kepada wartawan, Selasa (25/4/2023).

Laksana Tri Handoko juga menyampaikan permintaan maaf dari BRIN atas komentar ancaman yang dilontarkan oleh Andi Pangerang Hasanuddin. Ia juga mengimbau kepada para peneliti di BRIN untuk lebih bijak dalam menggunakan dan menyampaikan pendapat di media sosial.

“Meski sivitas tersebut sudah membuat surat permintaan maaf, BRIN tetap akan memproses yang bersangkutan”, tandasnya.

Komentar ancaman yang dilontarkan oleh Andi Pangerang Hasanuddin terhadap Muhammadiyah telah viral di media sosial. Tangkapan layar komentar Andi dalam debat dengan pemilik akun Facebook Ahmad Fauzan S, yang berujung pada kata-kata ancaman ‘Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah?’ telah beredar luas.

Rektor Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma’mun Murod, juga mengunggah tangkapan layar tersebut dan menyampaikan pertanyaan kepada berbagai pihak, termasuk Presiden Jokowi, Prof. Mahfud MD, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, mengenai tindakan yang akan diambil terkait komentar ancaman tersebut.

Handoko menuturkan BRIN meminta maaf atas komentar ancaman yang dilontarkan Andi Pangerang Hasanuddin. Ia juga mengimbau periset di BRIN lebih bijak dalam menggunakan dan menyampaikan pendapat di sosial media.

“BRIN meminta maaf, khususnya kepada seluruh warga Muhammadiyah, atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN, meskipun ini adalah ranah pribadi yang bersangkutan”, jelasnya.

Dalam debat dengan pemilik akun Facebook Ahmad Fauzan S, Andi Pangerang Hasanuddin menyampaikan komentar yang menghina dan mengancam Muhammadiyah, menganggap mereka sebagai musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul bidengah churafat) dan keilmuan progresif. Komentar tersebut juga mencela kelakuan Thomas Djamaluddin, yang merupakan anak buah Laksana Tri Handoko di BRIN, dan mengejek anggota lembaga Falak NU yang diklaim bisa menghalalkan darah.

Dalam konteks ini, BRIN akan melanjutkan proses sidang etik terhadap Andi Pangerang Hasanuddin, meskipun ia telah meminta maaf. Tindakan ini diambil sebagai langkah untuk menegakkan etika dan disiplin dalam berbicara dan berperilaku, terutama bagi para peneliti di BRIN yang diharapkan sebagai para intelektual yang menjunjung tinggi nilai-nilai keilmuan dan kebijakan. BRIN juga meminta maaf kepada seluruh warga Muhammadiyah atas pernyataan dan perilaku salah satu sivitas BRIN tersebut, meskipun komentar tersebut dianggap sebagai ranah pribadi individu yang bersangkutan.(Arf)