back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Turun Langsung ke Pelosok, Ketua TP-PKK Kabupaten Seram Bagian Barat Perangi Stunting

Maluku | suara rakyat.net โ€“ Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Yeni Rosbayani Asri, melakukan kunjungan kerja intensif ke wilayah terpencil di Kecamatan...
HomeNewsBlusukan Anggota DPRD DKI Jakarta di Jakbar, Berikan Bantuan untuk Balita Stunting

Blusukan Anggota DPRD DKI Jakarta di Jakbar, Berikan Bantuan untuk Balita Stunting

Jakarta | suararakyat.net – Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, dari Fraksi PDI Perjuangan, telah memberikan bantuan untuk balita yang mengalami gizi buruk di beberapa kecamatan di wilayahnya, yaitu Kecamatan Taman Sari, Grogol Petamburan, Palmerah, Kebon Jeruk, dan Kembangan, Jakarta Barat. Tujuan dari tindakan ini adalah membantu pemerintah dalam menangani masalah stunting yang masih menjadi persoalan serius di Indonesia, Kamis (6/4/2023).

Menurut Kenneth, ia telah mengunjungi beberapa anak yang menderita gizi buruk di wilayahnya dan memberikan bantuan langsung dalam bentuk beras, telur, biskuit, sarden, dan susu UHT untuk membantu balita yang mengalami kekurangan gizi. Ia menggunakan gaji pribadinya sebagai anggota dewan untuk memberikan bantuan tersebut.

Selain itu, Kenneth juga menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah arahan dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang saat ini fokus pada penanggulangan masalah stunting di Indonesia. Sebagai seorang kader PDI Perjuangan, Kenneth merasa perlu untuk terjun langsung ke lapangan dan memperhatikan kondisi balita yang menderita stunting. Ia berharap dengan dukungan semua pihak, angka stunting di Jakarta dapat menurun.

Menurut data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, pada tahun lalu, prevalensi balita stunting di DKI Jakarta sebesar 14,8%, yang merupakan angka yang lebih rendah dari tahun sebelumnya. Namun, masih perlu upaya percepatan untuk mencapai target 14% pada tahun 2024. Oleh karena itu, Kenneth menekankan pentingnya kerjasama semua pihak dalam menangani masalah stunting ini karena hal ini sangat menyangkut sumber daya manusia ke depan.

Secara umum, DKI Jakarta telah berhasil memangkas angka balita stunting sebesar 2 poin dari tahun sebelumnya dan berada di bawah ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 20%. Namun, beberapa wilayah di DKI Jakarta masih memiliki prevalensi balita stunting yang cukup tinggi, seperti Kepulauan Seribu dengan prevalensi 20,5% dan Jakarta Utara dengan prevalensi 18,5%. Di sisi lain, Kota Jakarta Selatan memiliki prevalensi balita stunting terendah di DKI Jakarta yaitu 11,9%.(Rz)