back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Tiga Partai Besar Usung Anies Baswedan Nyapres 2024, Siapakah Yang Ketiban Untung?

Jakarta | suararakyat.net - Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasdem, dan Demokrat telah secara resmi mengusung Anies Rasyid Baswedan maju ke Pilpres 2024. Ketiga Partai...
HomeNewsAnggota Dewan Ini Sebut Perusahaan Besar Seperti Lazada Kurang Berkontribusi Terhadap Warga...

Anggota Dewan Ini Sebut Perusahaan Besar Seperti Lazada Kurang Berkontribusi Terhadap Warga Jatijajar

Depok | suararakyat.net – Penyerapan tenaga kerja yang diharapkan oleh warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok dari pihak Lazada berbalik menjadi keluhan warga hingga berbuah aksi demonstrasi. Alhasil, warga menilai perusahaan besar seperti Lazada kurang berkontribusi untuk warga disekitarnya. Hal tidak sedap itupun menimbulkan opini yang berkembang, bahwa Lazada disinyalir tidak ikut serta dalam menunaikan kewajibannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kota Depok.

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok Rudy Kurniawan mengatakan, perusahaan Lazada sepatutnya mempunyai kewajiban memberikan kontribusi besar untuk masyarakat, yang lokasi tempat tinggalnya berdekatan dengan tempatnya melakukan aktifitas usahanya. Namun, berbeda dengan faktanya, justru perekrutan karyawannya lebih banyak berasal dari luar Kota Depok.

“Masyarakat Jatijajar merasa perusahaan sebesar Lazada tidak perhatian terhadap warga, khususnya dilingkungan RW03”, ucap Rudy kepada awak media, Senin 23/1/2023.

Rudy Kurniawan mengungkapkan, bahwa dirinya selaku wakil rakyat di DPRD Depok, berfungsi selain sebagai penengah, juga berkewajiban mengemban amanah untuk mewujudkan kesejahteraan warga, dan menampung aspirasi serta keluhan dari masyarakatnya.

“Warga setempat (RW03-red) sudah mencoba beberapa kali melakukan diskusi, dan menjalin hubungan baik dengan pihak Lazada. Namun, sampai saat ini belum juga menemukan titik terang”, tandas Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok ini.

Rudi berharap, terbukanya sinergitas dan terbentuknya komunikasi yang baik antara masyarakat dengan pihak Lazada bisa segera terwujud, dan Lazada bisa lebih memperhatikan sumber daya manusia masyarakat Jatijajar khususnya warga dilingkungan RW03, agar bisa dipekerjakan bukan hanya separuh waktu saja (part time-red), melainkan masyarakat sekitar bisa mendapatkan pekerjaan yang layak meskipun sebagai tukang sapu, atau keamanan (satpam-red) sesuai dengan perintah Undang-Undang.

“Mudah mudahan dalam beberapa waktu kedepan, setelah melakukan musyawarah kembali antara pihak Lazada dengan elemen masyarakat (tokoh agama/masyarakat, LSM, LBH, jajaran Kelurahan Jatijajar) segera mendapatkan solusi dan mewujudkan hasil yang signifikan”, tambahnya.

Sementara itu, hal senada diutarakan Hendarto selaku Ketua RW03, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, yang menyoal perusahaan Lazada, dan melakukan demonstrasi dikantornya di jalan Raya Bogor No 14, dimulai sekitar jam sembilan pagi hingga pukul dua belas siang.

Ia juga sempat mengeluhkan, terkait perjanjian bersama antara warga dengan pihak perusahaan yang sudah berjalan dari sembilan bulan yang lalu, dan hal tersebut sempat pula dibawa hingga sampai ke meja pihak Dinas Ketenaga kerjaan (Disnaker) Kota Depok selaku pemangku Pemerintahan yang berkompeten dalam hal ketenagakerjaan.

“Selama ini pihak Lazada selalu berganti orang otomatis ada perubahan staffnya”, ungkap Hendarto.

Terkait perjanjian kerjasama, lebih dalam Ketua Rw 03 memaparkan, adapun langkah dalam melakukan perjanjian bersama dengan warga waktu lalu, justru dari divisi keamanan (SWAT-red) malah pihak vendorlah yang dilibatkan oleh perusahaan Lazada untuk bermediasi dengan warga saat itu.

“Warga dengan stakeholder Kelurahan sudah MoU terkait penyerapan tenaga kerja, dan disarankan 30% untuk masyarakat Jatjajar”, tambahnya.

Dalam hal menyikapi perjanjian tersebut justru dilanggar, dan tidak ada tindak lanjut dari pihak manajemen Lazada.

“Meskipun warga sudah bersurat untuk mengajak berdialog dengan pihak manajemen, bahkan ingin memfasilitasi tempatnya sebanyak dua kali, namun tidak direspon oleh pihak perusahaan”, tandas Ketua RW03.

Hendarto mengaku, sempat miris mendengar kabar pada bulan November 2022 lalu saat sempat ada event, dari pihak Lazada (part time-red) membuka lowongan sekitar tiga ratusan, namun hanya delapan orang yang diterima pihak manajemen dari dua ratusan pelamar.

“Bertambah masalah lagi, tidak sedikit pengontrak dilingkungan RW03 yang bekerja diperusahaan Lazada, dan masa kerja rata diatas dua tahun serta ber-KTP luar Depok”, ungkitnya.

“Kami berharap ada perhatian dan jalinan kerjasama yang baik dari Lazada terhadap warga, dan pihak Lazada pun menanggapi tidak tertutup, terkait soal informasi lowongan kerja sehingga terjalin hubungan baik kedepan”, tutupnya.

Untuk diketahui, awak media sempat mendatangi lokasi kantor Lazada untuk menemui pihak manajemen, akan tetapi pihak keamanan sangat tertutup soal informasi, namun sempat berhasil mengobrol dari salah satu karyawan Lazada bernama HKL (23) ber-KTP Jakarta timur, ia mengakui baru dua hari bekerja sebagai staff gudang di Lazada.(Roni)