Jakarta | suararakyat.net – Kantor Statistik Federal Jerman telah merilis data terbaru mengenai Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal pertama tahun 2023. Data tersebut menunjukkan bahwa PDB Jerman mengalami penurunan sebesar 0,3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan nol persen. Penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut ini secara teknis menandakan bahwa Jerman telah memasuki resesi ekonomi, Jum’at (26/5/2023).

Meroketnya inflasi dan kenaikan biaya pinjaman diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi terbesar di Uni Eropa ini. Situasi ini juga memberikan sentimen negatif terhadap mata uang Euro.
Di sisi lain, jika dibandingkan dengan Inggris, negara tersebut mencatatkan pertumbuhan PDB sebesar 4,1% dan peningkatan produksi mobil sebesar 9,9% pada bulan April 2023. Sebagian besar produksi ini diekspor ke Eropa, Amerika Serikat, China, dan Australia.
Mengingat kondisi tersebut, pasangan mata uang EURGBP memiliki potensi melemah di masa mendatang, dengan target di sekitar 0,86000.
Dalam grafik harian EURGBP, terlihat adanya tingkat resistensi terdekat di sekitar 0,86800, 0,87500, dan 0,88200.
Fluktuasi tinggi dalam perdagangan mata uang membutuhkan informasi fundamental, statistik, dan strategi permodalan yang tepat guna meminimalkan risiko.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat mengunjungi akun Instagram @joe_marasalmo.(Rz)