back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

Aliansi Pendidikan: Lindungi Hak Belajar Anak, Buka Dialog Soal Lahan SDN Utan Jaya

DEPOK | suararakyat.net - Ketua Aliansi LSM Pendidikan, Mulyadi Pranowo, angkat bicara terkait polemik penggembokan SDN Utan Jaya yang dilakukan oleh pihak ahli waris...
HomeNewsKetua RT yang Jadi Tersangka Pengeroyokan Maut di Lebak Bantah Terlibat dalam...

Ketua RT yang Jadi Tersangka Pengeroyokan Maut di Lebak Bantah Terlibat dalam Provokasi

Banten | suararakyat.net – Seorang pria yang dikenal dengan inisial SR (52) telah dikeroyok dan tewas oleh sekelompok warga di Desa Margaluyu, Kecamatan Sajira, Lebak, Banten. Para pelaku yang terdiri dari ketua RT, ketua RW, dan warga setempat, berinisial MJ (54), HS (55), SDM (34), NRJ (24), SNR (34), dan BHR (48) telah ditangkap, Kamis (4/5/2023).

Sebaliknya, empat orang lainnya, yaitu SHB (38), UN (30), SNT (45), dan SHR (38) masih buron dan dimasukkan ke dalam daftar pencarian orang. HS, yang merupakan ketua RT, membantah terlibat dalam pengeroyokan dan mengklaim bahwa ia hanya menyebarkan informasi tentang ancaman yang dilakukan oleh SR yang akan membakar Kampung Cisedang.

Menurut HS, ia mendapatkan informasi dari istri SR dan menyebarkan informasi tersebut kepada RW dan warga lain. HS menyatakan bahwa ia tidak membawa senjata pada saat itu dan hanya memberi tahu warga tentang kemungkinan ancaman yang akan terjadi jika SR tidak dihentikan.

Meskipun demikian, HS membantah bahwa dirinya memprovokasi warga dan menyebabkan terjadinya pengeroyokan. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk membunuh SR dan tidak mengetahui apakah ada warga yang membawa senjata tajam.

HS juga mengungkapkan bahwa SR telah membuat banyak keresahan di kampung dengan sering memalak warga. Hal ini yang kemudian memicu tindakan pengeroyokan oleh warga yang sudah merasa geram dan takut.

Karena peristiwa ini, SR meninggal dan para pelaku telah ditangkap. Meskipun HS membantah terlibat dalam tindakan pengeroyokan, ia tetap terlibat dalam penyebaran informasi yang memicu kejadian tersebut. Kejadian ini merupakan contoh nyata bagaimana penyebaran informasi yang tidak tepat dapat memicu tindakan kekerasan yang berujung pada kematian.(Rz)