Depok | suararakyat.net – Kepala UPTD Pasar Cisalak Kota Depok, H. Muhammad Sahal, SE, MM, menyampaikan harapannya untuk menyukseskan dua program unggulan yang dicanangkan Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Program-program tersebut bertujuan untuk memastikan pengendalian inflasi jelang Lebaran, dengan fokus pada digitalisasi sektor hulu dan hilir industri pangan, serta penerapan quick win untuk pengendalian inflasi pangan jangka pendek.
โUpaya tersebut merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Pulau Jawa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang musim liburan pada Hari Raya Iedul Fitri 1444H mendatangโ, ucapnya, 6/4/2024.
Sahal meyakini acara bertajuk ‘Sinergi dan Inovasi Ketahanan Pangan Nasional melalui Penerapan Digitalisasi dan Hilirisasi Pertanian di Pulau Jawa’ yang digelar di Purwakarta ini akan memperkuat dan memperluas digitalisasi produksi pangan secara end-to-end untuk mendorong produktivitas, dukungan stabilitas harga, dan mendorong ketahanan pangan nasional. Tujuan utamanya adalah menjadikan Jawa sebagai lumbung Indonesia, tanah yang berlimpah dan makmur.
โImplementasi kedua program tersebut, antara lain digitalisasi produksi, pasca panen, pergudangan, pengolahan, pemasaran, dan pembiayaan sektor pangan, serta optimalisasi peran UKM termasuk pondok pesantren dapat mencegah dampak yang dikhawatirkan yakni inflasi. Namun, kunci sukses terletak pada pengembangan model bisnis digital farmingnyaโ, terang Sahal.
Selaku Kepala UPTD Pasar Cisalak Depok, Sahal menjelaskan pembagian smart green ke UKM dan pesantren, smart farming ke klaster pangan, mesin pengolah cabai pasca panen, pendirian gudang pangan dengan Rice Milling Unit (RMU) dan pengering tempat tidur, dan digitalisasi pemasaran produk melalui startup pertanian, serta digitalisasi pasar, termasuk fasilitasi QRIS untuk pedagang, akan menjadi aspek penting dari program ini.
โSementara itu, program Quick Wins mencakup pengendalian inflasi pangan jangka pendek yang melibatkan penyelenggaraan operasi pasar dan penyediaan layanan logistik dan penyimpanan yang terjangkau untuk mendorong efisiensi distribusi komoditas pangan strategis di 277 titik di seluruh Pulau Jawa. Upaya lainnya adalah memperluas kerjasama antar daerah, serta mengoptimalkan pengembangan dan dukungan pupuk organicโ, tandasnya.
โProgram ini tidak hanya bermanfaat bagi petani dan industri pangan, tetapi juga masyarakat luas. Dengan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan jelang Lebaran, program ini dapat membantu meringankan beban biaya liburan keluarga. Selain itu, program-program tersebut akan mendorong adopsi teknologi digital di sektor pertanian, yang akan mempromosikan praktik-praktik yang lebih efisien dan berkelanjutanโ, imbuhnya.
Sahal juga mengakui pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta, untuk memastikan keberhasilan program-program tersebut. Dia mendesak semua pihak untuk bekerja sama dan melakukan upaya bersama untuk mencapai tujuan dari inisiatif ini.
โKesimpulannya, peluncuran kedua program tersebut di Kabupaten Purwakarta merupakan langkah penting dalam pengendalian inflasi pangan dan mendorong ketahanan pangan nasional. Digitalisasi industri pangan, bersama dengan penerapan quick win, tidak hanya akan memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan selama musim liburan, tetapi juga mendorong praktik pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. Keberhasilan program-program ini membutuhkan kerja sama dan koordinasi semua pemangku kepentingan, dan upaya mereka pada akhirnya akan bermanfaat bagi masyarakat luasโ, pungkasnya.(NW)