back to top

Become a member

Get the best offers and updates relating to Liberty Case News.

โ€• Advertisement โ€•

spot_img

SDN 5 Sukmajaya Depok Diduga Abaikan Instruksi Gubernur Jabar Soal Larangan Perpisahan Sekolah

DEPOK | suararakyat.net - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, menuai sorotan setelah muncul informasi bahwa sekolah tersebut tetap merencanakan...
HomeInternasionalPerbandingan Kebijakan Ceramah di Masjid Antara Indonesia Vs Negara Lain, Ini Menurut...

Perbandingan Kebijakan Ceramah di Masjid Antara Indonesia Vs Negara Lain, Ini Menurut JK

Yogyakarta | suararakyat.net – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla (JK) membandingkan fleksibilitas aturan dakwah di Masjid – Masjid di Indonesia dengan beberapa negara lain. Ia menilai aturan dakwah di Indonesia relatif lebih longgar.

“Kalau kita bandingkan, terkadang ada Masjid yang para khatibnya bisa mengkritik keras pemerintah langsung dari mimbar. Di Malaysia, polisi akan langsung menangkap mereka. Apalagi di Arab Saudi, mereka bisa menghadapi hukuman hingga 10 tahun penjara”, ujar Jusuf Kalla saat khutbah Tarawih di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jum’at malam, 31/3/2023.

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu mengatakan, Indonesia adalah satu dari dua negara di dunia yang bisa dibangun Masjid oleh masyarakat.

“Saya kira Masjid UGM, meskipun dibangun di dalam kampus, dibangun bersama oleh masyarakat”, kata JK.

Sementara itu, lanjut JK, di Malaysia, Arab Saudi, atau negara lain, semua masjid dibangun oleh negara.

Jadi, karena negara bertanggung jawab atas pembangunan, maka isi khotbah harus selaras dengan kebijakan negara.

“Oleh karena itu, umat Islam Indonesia patut bersyukur bisa menyampaikan hal-hal yang menurut kita penting”, tandas pria kelahiran 15 Mei 1942 itu.(NW)