Bogor | suararakyat.net – BPBD Kota Bogor mencatat sebanyak 3.611 kepala keluarga di kota Bogor tinggal di zona merah dan hitam rawan bencana. Kepala BPBD Kota Bogor, Theofilo Patrocinio Freitas mengatakan, pihaknya sudah menyusun daftar keluarga yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor.
“Ini untuk memetakan wilayah dan jumlah penduduk yang tinggal di zona bahaya dan risiko tinggi longsor dan banjir di Kota Bogor,” kata Theo, di lansir dari kompas.com, Rabu (22/3/2023).
Rencananya, warga akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. total ada 1.001 keluarga di zona hitam dan 2.610 keluarga di zona merah.
Seperti diketahui, Pada Selasa (14/3/2023) malam, tanah longsor melanda Desa Sirnasari di Empang, Bogor Selatan, mengubur 17 orang, 11 di antaranya berhasil diselamatkan sementara enam lainnya kehilangan nyawa.
Selain itu, longsor juga menimpa jalur ganda jalur kereta api Bogor-Sukabumi di Km 2+6/7. Lokasi longsor di Desa Sirnasari merupakan zona hitam atau kawasan berbahaya karena berada di aliran Sungai Cisadane dan berada di bawah tebing yang tidak memiliki dinding penahan tanah.
Sebelumnya, Pemkot Bogor telah merelokasi sekitar 100 kepala keluarga di kawasan tersebut. Namun, 18 warga memilih bertahan, meski sadar rumahnya berada di zona hitam. (AZ)